Tuesday, January 16, 2007 

Ya Sudahlah...

Ya sudahlah…jika aku harus mencederai blokku dengan amarah…
Mudah2an masih sopan….
“Dasar cabe..cabe keriting..cabe rawit..merica..kamu bikin aku pedasss!!!”
Kamu hanya membuat aku eforia trus huah..huah..mana aiirrr!!!
Apa tidak cukup catatan diriku untuk kamu???
Kamu benar2 belum paham AKU ??
Ya sudahlah…jangan pernah kau tangkap wacana yang aku lempar
Karna..AKU TIDAK BUTUH AMIN DARIMU !!!
Dan bila ada yang telah masuk dalam kantong bajumu…
CEPAT KELUARKAN… BUANG DI KERANJANG SAMPAH
Tutup saja semua kran kebesaran yang kau tampakkan padaku…
Karna..aku akan tetap merangkak walau kehilangan dua telapak kaki..
Sombong kan ??!! Ya sudahlah…

 

Di Penghujung Malam..

Aku mendapat satu sms di penghujung malam ini…
“ Im leaving now.
We got a lot of things to do. I
promise to do my
best from far away..Mari
menjaga dalam
sentuhan (Keep in touch) “
Jadi…dirimu telah pergi rupanya…
Aku akan slalu mengganggumu dari jauh…
dan demi pencapaian satu tujuan yang nanti
kaupun tahu…

Aku menelpon seorang kawan di seberang..
di penghujung malam ini..dan dia bilang…
“ Halo..hi..kabar baik…
astaga yuu!!..kami baru saja berbicara tentang mu!!
Orang2 di Puskesmas sering menyebut namamu!!
Yu..kami kangen.. rene’o (kesinilah)..
Apa??...pulsamu habis??
Yowwes(ya sudah)..ini nomermu kan??...
Tut..tut..tut…”
Ihik…ihik…makasih…
Karena kalian belum melupakanku…
walau pertemuan kita begitu pendek…
Saat itu kalian bilang bahwa saya bagaikan..
sebuah mimpi yang hadir pada tidur siang kalian…
Tapi…saya senang kita pernah bersama…

Aku mendapat telepon kemudian..
di penghujung malam ini dan aku mendengar…
“ sayang…kamu harus sabar dan kuat ya…
hadapi semuanya dengan semangat…
ayo..tetap semangat..!!
saya sangat mencintaimu…”

Dan akupun menutup mata di penghujung malam ini
dengan cinta…

Monday, December 18, 2006 

Nasib bertampang muda (Hehehe..Orang Tua dilarang Sewot!)

Aku nda tau...apa harus senang ato malah kesel...
Soalnya...seringkali aku bertemu pasien,maka...
dia akan menanyakan umurku..kpn aku lulus..
langsung aja aku menaruh curiga...
aihh...jgn2 aku dianggap tdk mampu mengobati???
Kemudian..mereka akan bilang.."dokter ko muda banget???"
Maksudnya apa????
Aku segera ngaca...
Apa maksudnya tampangku kaya anak2??? Hehehe...
Tapi apa dia nda liat badanku yang bagaikan tante2 beranak 3???
Dan saat itu juga..intonasi suara kubuat selembut mungkin..
ngga' nyablak lagi...
idiihh...ko malah main sinetron sih???

 

7 Agustus 2003

Hari yang indah dan tak terlupakan…
saat kau bertanya maukah kau meletakkan sebagian hidupmu
dalam hidupku???
I knew I love u before I met you
Terdiam..karna kulihat gambaran keindahan hidupku
dalam matamu…
Perlahan...semua tanya...semua ragu..luruh dalam jawabku
Jadi..dimana aku harus meletakkannya..
tanpa membuatmu terpecah??

 

DarI rEnungaN yang terserak

I
Suatu hari saya menghadiri sebuah acara dari suatu perusahaan networking di satu gedung besar di Jakarta. Hampir semua pesertanya berbusana rapi. Acara ini dipenuhi dengan suara musik yang gegap gempita yang konon katanya kesuksesan manusia diiringi oleh irama rock and roll. Satu persatu motivator naik ke atas panggung untuk menceritakan kisah kesuksesan mereka. Menurut orang yang berada di sebelahku, mereka ini adalah calon milyader Indonesia. Bagaimana tidak, mereka merupakan orang-orang muda yang memiliki penghasilan lebih 20juta per bulan yang mereka sebut sebagai passive income. Wajar, jika kemudian para motivator ini begitu tereksitasi untuk memotivasi para pendengarnya agar bersemangat menjalankan bisnis ini. Menurut cerita, perjuangan mereka tidaklah mudah. Mereka harus mengalami masa dimana mereka ditolak dan diejek dengan pilihannya. Namun, mereka berhasil menjadikan itu sebagai motivasi untuk bangkit. Menurut saya, semangat itu perlu untuk saya duplikasi…semangat untuk tidak menyerah pada keadaan. Namun, ditengah-tengah suara lantang mereka, ada kalimat yang membuat saya merasa tidak nyaman. Banyak dari orang-orang itu yang mengatakan “ untuk apa kita susah-susah sekolah..akhirnya kita hanya menjadi pengangguran atau menjadi pekerja seumur hidup kita dengan meluangkan sedikit waktu untuk orang-orang yang kita cintai walaupun akhirnya kita tetap tidak dapat memiliki mobil mewah, kapal pesiar atau bahkan hanya sekedar berkeliling ke luar negeri…Berbeda dengan di bisnis ini, 2 tahun bekerja keras maka kita mampu menjemput mobil mewah impian kita..bla..bla..bla”. Semua orang bertepuk tangan dan jadi semakin bersemangat. Saya jadi bertanya dalam hati apakah sekolah selama ini telah memberikan paradigma yang salah dalam menilai fungsi sekolah terhadap masyarakat kita?? Mungkin sekolah selama ini lupa untuk mengajarkan kita bagaimana caranya menjadi bangsa yang mandiri dan berjiwabesar serta lupa membelai kita dengan cerita nyata tentang orang-orang yang begitu gigih dan bersih dalam menyebarkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan di muka bumi. Mungkin sekolah lebih banyak mendongeng tentang kehidupan istana dan menjual mimpi kemewahan kepada muridnya, sehingga, saat mimpi tidak kunjung datang merekapun menjadi marah. Tapi, semua ini bukanlah kesalahan sekolah semata. Sistem yang besar di luar jarang memberikan apresiasi terhadap nilai-nilai kejujuran, keadilan bahkan kepedulian terhadap orang lain. Ia lebih kepada pengapresiasian terhadap kebohongan yang telah di-modernkan. Sehingga, ada banyak orang yang meng-opinikan sukses sebagai catatan panjang barang-barang mewah yang telah dimiliki.
Dalam sistem telah disebutkan untuk menjamin kesejahteraan manusia yang hidup di bumi ini. Pada kenyataannya, banyak orang yang berada di bawah garis kesejahteraan walaupun telah bekerja keras. Sehingga, banyak orang yang merasa hak-haknya telah diperkosa oleh pekerjaannya. Merekapun menjadi sangat tidak bahagia dalam bekerja. Namun, saya masih dapat bertemu dengan orang-orang yang bekerja dengan cinta. Mereka inilah yang bekerja secara benar dan jujur untuk kesejahteraan masyarakat yang tidak mendapat tempat di buminya sendiri. Mereka adalah orang-orang yang menganggap kesuksesan sebagai runtutan dari serangkaian langkah kecil demi perubahan sosial. Orang-orang ini bekerja dan terus bekerja tanpa peduli adanya kemungkinan untuk tidak mendapatkan reward berupa mobil mewah atau kemewahan lainnya. Justru mereka telah lama menjual kemewahan yang mereka miliki. Semua berusaha menjalani fungsinya sebagai manusia sesuai dengan gambaran kebahagiaan yang mereka persepsikan.
Terkadang, hidup di dunia mengharuskan kita untuk menulikan telinga. Menulikan telinga dari teriakan-teriakan negative yang dapat menggoyahkan keyakinan kita terhadap pilihan-pilihan mimpi yang telah kita susun.


II
Dalam sebuah angkutan umum yang saya tumpangi dari Cikarang-Bekasi, terdengar bincang-bincang dua orang bapak yang begitu bersemangat. Perjalanan 45 menit ini diiringi oleh keluh kesah mereka tentang realitas kehidupan sehari-hari yang seringkali menyakitkan. Masih terlalu pagi untuk menaaskan hidup, pikir saya. Salah satu perbincangan mereka yang dapat saya curi dengar adalah keluhan mereka tentang mahalnya kesehatan. Ya..banyak orang yang menyadari bahwa kesehatan itu menjadi begitu mahal ketika mereka telah menjadi sakit. Namun, pernahkah kita memikirkan tentang konsep sehat sebelum sakit?? Pernahkah kita berpikir perangkat-perangkat apa yang menggiring kita pada keadaan sakit??
Ada banyak faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, dan lingkungan merupakan salah satu faktor yang utama. Ketidakseimbangan alam telah mengakibatkan ketidakseimbangan sistem mikro dalam tubuh manusia, karena manusia ibarat gambaran kecil dari alam ini. Dan lingkungan selama ini telah dibangun dalam sistem politik yang salah dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dapat menghancurkan ekosistem dan berdampak pada kesehatan. Hal ini bukanlah pengetahuan baru bagi kita, namun juga merupakan hal yang sulit untuk dilakukan perubahan. Begitu banyak aset daerah dijual dengan mengatasnamakan pembangunan dan ini mengakibatkan efek yang sangat besar. Pembangunan lebih banyak diwarnai dengan industrialisasi besar-besaran yang mengakibatkan eksploitasi dan pembukaan lahan yang besar pula. Salah satu akibat yang ditimbulkan dari kejadian ini yaitu berkurangnya mineral-mineral yang terkandung di dalam tanah. Mineral sangat berguna bagi kelangsungan metabolisme tubuh. Tidak sedikit penyakit-penyakit yang dapat timbul akibat dari gangguan metabolisme.
Selain adanya kekurangan nutrisi, sel pun harus disibukkan dengan berbagai macam zat radikal bebas hasil dari pencemaran udara dan berbagai macam bakteri maupun virus yang bermutasi guna mempertahankan diri dari lingkungannya. Saya seringkali menjumpai seorang anak kecil berumur 2-3 tahun dengan catatan kesehatan yang panjang akibat penyakit-penyakit infeksi terutama Infeksi Saluran Nafas Akut sewaktu masih bekerja di sebuah daerah yang lahannya banyak di buka sebagai lahan pertambangan dan industri. Maka, kita bisa memprediksikan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi 10-15 tahun ke depan. Mungkin, bukan hanya penyakit TBC yang semakin sulit untuk dieliminasi, tetapi besar kemungkinan juga terjadi peningkatan penyakit keganasan pada paru. Hal ini berakibat besarnya angka kematian pada usia produktif dan terjadilah lost generation pada Negara ini. Jadi..bagaimana cara kita agar tidak terjadi bencana ini??

 

Rindu II

Di tengah rasa rinduku yang meradang…
aku mencoba untuk mempercepat waktu..
Andaikan aku bisa membuatnya lebih cepat…bagaikan
kecepatan cahaya..dan dalam sekejap kau berada tepat didepanku..
Bukan hanya sekedar fatamorgana..
Harus kuakui…aku sungguh menggilai MU..

 

30 November 2006, Pukul 6.30 pagi

Astagaaa….aku terlambat bangun…
Gara2 mimpi…mimpi apasih??...sulit untuk diingat…(eit..jgn mesum!!)
Berhasill !!..15 menit aku selesai mandi dan siap pergi…
Tapi…aduhhh…tampangku kunyel bangettt….
Mungkin…aku tadi hanya bermimpi mandi dan kemudian
ganti baju… ya sudahlah…yang penting…Aku Berangkat !!
Sebenarnya…aku belum ingin bangun dari tidur pendekku…
menikmati empuknya kasur dalam diam tanpa suara…
bayaran dari diriku yang telah menghantam waktu…
Namun..aku tidak ingin malah kebablasan….
menuju gerbang kematian tanpa catatan sejarah…
walau seringkali sejarah tidak berakhir seperti yang diingini..
walau dalam perjalanan sejarah aku dapat terpuruk sendiri
..teraniaya oleh sepi..dan aku harus tetap berdiri tanpa hilang arah
Tapi…tapi…tapi….panasnya matahari telah membangunkanku…
kicauan burung yang kelaparan telah memekakkan telingaku…
sehingga…tak akan…tak akan…kubiarkan diriku kembali tidur…
untuk tiada pernah bangun….

 

Kartini yang menuliskan sejarahnya

Saya memiliki seorang teman, sebut saja namanya Kartini..
Karna dia adalah perempuan…mengambil jalan kompromi demi
keutuhan keluarga yang dia hormati dan cintai..sama seperti RA.Kartini
Dulu..orangtuanya begitu di sanjung karena kekayaannya…
Kartini tumbuh menjadi remaja manja dan terpenuhi semua keinginannya
Hingga.. suatu hari kursi kenyamanannya porak poranda…
Hartanya habis sudah akibat amukan si jago merah…
dan yang ada hanyalah baju yang melekat di badan…
Saat itu, Kartini sedang asik menjadi seorang mahasiswi kedokteran
tingkat akhir dan mulai beranjak dewasa…
Masyarakat bahkan keluarga dekat yang dulu sering memuja keluarganya
tiba-tiba menjauh…mengejek…dan menghempaskan mereka ke dalam
jurang penggolongan masyarakat miskin…
tidak ada yang mau mendekat karna kini mereka tinggal di rumah sewaan..
Tapi..Kartini tidak pernah padam…
Perlahan…dia menyalakan lilin-lilin kecil disetiap sudut ruang
kepercayaan dirinya…agar tetap terang dan terlihat jalan…
Dia bekerja keras untuk menghidupi seluruh keluarganya…
Menyimpan sejenak egonya untuk mengejar cita-cita…
Dia yakin dapat melewati bagian terberat dalam hidup ini..
dan kini…dia benar-benar menjadi tulang punggung keluarga…
mengambil alih peran kepala keluarga yang seyogyanya menjadi
tanggungjawab ayah dan sodara laki-lakinya…
tapi dia lakoni perannya itu dengan jiwa yang besar
walau sebagian jiwa petualangnya seringkali menginginkan eksistensi
Dan dia pun akhirnya membunuh sebagian dari dirinya…
akibat tangisan bunda yang mengiba agar dia tidak pergi…
Kartini kini telah membuat sebuah klinik di daerah yang sebenarnya
begitu ingin ditinggalkan olehnya…
Dia menerima dan melayani semua orang di kliniknya…
tanpa perbedaan kelas…tanpa biaya yang memberatkan…
tanpa dendam terhadap orang-orang yang pernah mengejeknya…
dan diapun tak lupa untuk memperhatikan kesejahteraan pegawainya
dengan keadilan…
Kartini masih tetap sendiri untuk berpikir tentang esok hari…
tapi ia yakin, esokpun ia takkan pernah mengemis…
Two tumbs for you sis…jangan pernah menyerah karna…
Tuhan muak dengan orang yang pasrah(posting from Coretan di sebuah halte Jl.Urip)

 

Short Message Send in the Morning

“ sLamat pagi istrikutercintah…jangan dimatikan hpnya nanti malam..
saya mau menelpon…kita bercintahsampai pagi…saya sangat merindukanmu…
iluvU..”

 

Kau Masih Sahabatku

Kau adalah sahabatku sejak sepuluh tahun yang lalu
saat kita masih sama-sama lugu…
Dan aku yakin kini kau masih sahabatku …
walau kau telah menamparku dengan kesedihan…
saat aku melihat kita berbeda…
saat aku mengetahui kau telah menikmati jalan yang kau pilih…
saat aku merasa begitu nistanya menjadi seorang wanita jika bersamamu
Karna…wanita dalam bungkusan keindahanmu…
adalah perhiasan imitasi dunia…tiada abadi keindahannya…
pemuas para penjahat kelamin…
Dan kau tetap saja sahabatku…
walau aku telah beranjak pergi…
Hanya satu pesanku…
Cobalah kau dengar rintih tangis kesunyian
Anak istri yang kini hanya berada di sudut hati mereka…

Friday, December 15, 2006 

Rindu I

Rinduuuu……
smoga saja belum terlambat…
setelah sekian bulan berlalu tanpa…
kata……….
Berawal dari sebuah tempat yang memabukkan…
dan mematikan kreatifitas…tanpa kerja keras….
Setelah ku pahami…bukanlah yang terbaik…
yang dapat membuatku bahagia…
Namun…trima kasih telah mengajarkanku…
untuk berani melewati hutan galam ini…
menguburkan kembali bongkahan emas…
walau membuat sebagian terluka…
Dan smoga saja dapat terpahami…

Wednesday, June 21, 2006 

Horee…aku kembali…

Walau hanya satu minggu waktu yang bisa kukais
Namun…asal bertemu dengan dirimu…
Bergerak denganmu…
Tak peduli berapa banyak angkara…
Banyak curiga…
Tak ada yang harus disesali…
Karna..aku..dirimu dan mereka…
Memang takkan pernah tahu suratan
Hanya harus berada pada pilihan
Jangan pernah menyalahkan cinta
Meskipun mereka akan menguburku
Nyalakan saja lilin-lilin kecil
di teras hati ini agar
aku mampu melihat jalan yang kupilih
biar pedih rasanya
Jagalah cahayanya agar aku
takkan pernah senang akan gelap

 

Selintas Perjalanan

Dalam diam.. dalam sepi.. dalam kesendirian...
Ku lihat gunung.. laut.. perahu
Terlintas keagungan.. kesabaran.. keberanian...
Dalam selintas perjalanan ini
Smoga aku takkan terseret menuju kolam susu

 

Ayah...Ibu

Ibu... anakmu tahu begitu banyak rintangan yang tlah kau tempuh
Lewati batu hingga kakimu terluka, demi aku
Kasihmu sepanjang hayat, tak mampu ku balas
Ayah... anakmu tahu bahwa ribuan kilo tlah kau tempuh
Lewati gunung hingga dahaga menyerang, demi aku
Namun, saat nurani menggiring tubuh ini jauh darimu...
Tolong...tolong...jangan kita saling menyakiti
karna kita kan mati
Genggamlah daku kini hingga nanti
dalam nada-nada doa yang kau panjatkan
Aku sadar kalau kita akan slalu bertemu...
dalam doa...
Ijinkanlah aku untuk membuktikan kasih untukmu
dengan kesederhanaan...dengan karya bagi sejuta umat...

 

Pahlawan Bertopeng

Suatu waktu aku bertemu dengan seorang pahlawan bertopeng.
Dia menyelamatkanku dari cara pandang yang salah dalam menyikapi kebenaran yang aku yakini. Dulu...saat pertama kali aku memperoleh sedikit pengetahuan tentang baik dan buruk maka hatiku kontan menjadi begitu narrow minded. Ketahuan yang terlampau sedikit dengan hati yang begitu sombong ternyata begitu berbahaya. Bagaimana tidak, waktuku pun terbuang hanya dengan mengikrarkan kebaikan-kebaikan yang begitu aku paksakan kepada orang lain untuk mengamininya. Aku kehilangan kedekatan terhadap teman-teman yang aku anggap begitu hedon, padahal tanpa aku sadari akupun begitu materialistis.
Hingga...datanglah seorang pahlawan bertopeng yang menamparku dengan menantang egoku untuk berdiri di atas akal sejati. Topeng itu menyembunyikan wajahnya yang begitu mencintai apa yang harus dicintai dengan caranya yang hakiki. Dia menyatakan bahwa kebenaran yang aku yakini bukanlah satu-satunya kebenaran yang dimiliki oleh aku dan komunitasku seorang. Kebenaran memiliki nilai universal yang dapat membedakan baik dan buruk. Komunitas yang terbentuk bukanlah polisi kebenaran yang lantas harus menghukumi orang lain diluar dari komunitasnya. Manusia memiliki kemerdekaan individu yang masing-masing akan dia pertanggungjawabkan. Terhadap siapa ??...Tuhan bagi yang mengakuinya dalam persepsinya masing-masing ...hati bagi diri yang percaya akan intuisi...masyarakat yang seringkali mendapatkan akibat dari pilihan kemerdekaan diri.
Apa yang kamu yakini sebagai sebuah kebenaran mungkin bukanlah kebenaran buat yang lainnya...(nyontek lagu dewa)

 

Slamat tinggal Makassar, sampai jumpa lagi !!

Hari ini telah tiba...
Saat aku harus mengangkat koper dan...
Weeyy...ragaku sudah tak disini...
Dadaag….apakah jiwaku masih bisa ku penggal ???
Kupercayakan mimpiku…citaku…dan cintaku…padamu…
Perkenalan kita begitu singkat...
dan saat hati mulai mencintai...
aku harus pergi...!!!
Disini...aku merasakan kebebasanku...
untuk berkarya...berdosa...bercinta...
Darimu...aku temukan hidupku...
sekarang...demi mewujudnya cinta yang lain...
aku pamit untuk pergi, karna...
begitu banyak cinta yang harus diakomodasi...
Slamat tinggal Makassar, sampai jumpa lagi !!

Friday, April 28, 2006 

dongeng sebelum tidur

Hari itu pukul 11 malam…
Siap-siap tidur…teman malah ngajak curhat…
Beberapa hari yang lalu terjadi pertengkaran lucu…
Lucu karna yang bertengkar adalah orang disebelah rumah…
Karna rumah ini hanya berbatas triplek…
Karna temanku ternyata serius nguping…
Lucu juga karna yang bertengkar adalah suami istri…
Istri yang protes karna suami sibuk nyari surga di akhirat…
Yang siang dan malam banting tulang hidupin keluarga…
Suami yang slalu cuap-cuap ngakunya demi kebaikan…
Yang mungkin hanya alasan atas kemalasannya…
Lucu…karna istrinya berkata…
“mana surgamu yang bisa bikin kita hidup sekarang”
Lucu…karna suami menjawab…
“di dunia memang kau yang memberiku nafkah…
tapi..nanti diakhirat aku akan memberimu makan disurga…”
Weleh…weleh…aku dan temanku tertawa-tawa…
sepertinya dia sudah memesan surga kamar VIP…
Bagaimana ya kalo tuhan sedang pengen usil…
untuk merombak surga dan neraka…
hingga akhirat tak kunjung ada….
He…he…he…

 

terima kasih

Bila bibir harus berucap…
maka aku ingin mengucapkan terima kasih…
pada dia yang membuatku ada dan tiada…
pada matahari yang menghiasiku dengan cahayanya…
pada bulan yang memberi suasana romantis dalam hati…
pada bumi yang menanggung keberadaanku…
pada langit yang menaungiku…
pada pohon yang membagi oksigennya…
pada tikus-tikus yang menyebarkan sakitnya…
pada sejarah yang menjadi guru dalam perjalananku…
Dan bila sampai kini aku masih bertahan…
Jangan pernah lelah menyertaiku hingga …
Aku kembali pada penyatuan yang sesungguhnya

 

pagi yang indah

Hey…hey…
Betapa nikmatnya lukisan pagi
Terasa kini kuasamu hadir debarkan hati
Tlah kau yakinkan diri akan cintamu
Kurasakan pesona membelai seiring semilir angin

Seangung-agungnya cintamu takkan berbatas
Di dalam sukmaku menyisakan rindu
Dan ketika hati ingin menyepi sendiri
Kau hadirkan warna-warna dalam hidupku
Kau ijinkan aku merasakan kesungguhan hati
Sedalam-dalamnya cintamu, memberiku keyakinan

 

fisiologi cinta

Aku bersembunyi dibalik tirai, setiap ada kamu
tak tahu mengapa nadi ini menjadi takhikardi
Mungkin tatap matamu adalah busung panah
yang melesat cepat, tepat di pacemaker jantungku
Darahku segera mengalir keseluruh tubuh
otakku menjadi hangat
reflekspun menggiringku kearahmu saat dekat
jarak membentangkan rindu dan keinginan bertemu
Bila kau tak mengerti apa yang terjadi
dan menyusuri liku hidupmu
kau pergi meninggalkan aku
apakah cinta harus berakhir disini??

Saturday, April 22, 2006 

raga tak bersambut

Bila matahari terbit kembali…
Apakah kau akan menungguku di titik ini??
Mungkinkah kaukan menyapaku
dan tetap merasakan getaran yang pernah ada
Bila harapan dan kenyataan tidak berjodoh
Haruskah cinta menjadi benci???
Tiada lagi yang dapat kubuat
untuk yakinkanmu tentang cinta yang sesungguhnya
tentang nikmatnya mencintai…
Saat raga tak jua bersambut…
Kirani hati ingin kau takkan padam
Laksana Sang Pencinta yang menebarkan aromaNya

 

putri mimpi

Detik demi detik terus berlari
Detik berganti menit berganti jam berputar 3600
Waktu bagai pedang tajam yang menggiring pada kematian
Semua pasti akan musnah, mungkin terlupakan
Hanya mimpi yang mengalami reinkarnasi
Mimpi seorang bunda fatimah ….
Mimpi seorang bunda teresa…
Mimpiku untuk mengarungi samudraNya…

 

namanya sara

Tadi subuh pulang dari rumah sakit pukul 1
Pagi-pagi harus bangun untuk bertemu dengan anak pesisir
Mereka menyapaku ramah…bergelanyut manja mencari perhatian
Namun, satu orang menatapku sinis…
Sinar matanya tajam menembus relung hati…
Ingin bertanya siapa namanya…dia hanya diam
Curi…curi-curi pandang….
hanya itu yang kami lakukan sepanjang keberadaanku
dia berteriak-teriak dan mencoba membuat keramaian…
“siapa namaya??”
tanyaku pada teman yang telah dekat padanya
“Namanya Sara”
Aneh caranya ingin berkenalan denganku…
Dia adalah sara yang mendapat perlakukan sangar abis
dari keluarga yang dia cintai…
yang sangat kecil untuk membedakan baik buruk…
siapa yang bersalah???
Disini hanya ada sampah….
dengan bangunan 3x3 berisi 6 orang…
ada kasur berlapis kutu busuk…
berbicara menggunakan cambuk dan rotan, kekuatan 1000 Joule …
tapi…tidak ada air mata disini…
mungkin sudah lama mengering…
Duhai sara sayang….jika masih ada ruang untuk kasih…
Kami mencoba bersabar mengenalkannya padamu…
karna cinta ini milik kita, kata om iwan

 

cinta gila

Matahari semakin tinggi, sinarnya membakar
Berdua kita memberikan kesejukan
Bulan malu-malu, malam semakin gelap
Berdua kita menerangi taman di sudut hati
Suasana tak terbayang romantis
Kita terus bercinta dalam empat musim
Takkan ku biarkan bayangmu menjauhi tubuh ini
Saat kau mengajakku beranjak pergi
Meninggalkan kesombongan dan kebathilan hati
Tanpa mengikrarkan janji-janji
Dunia terasa indah bagai sekuntum mawar
Aku bukanlah milikmu, dirimu bukanlah milikku
Namun… aku adalah kita

Monday, March 27, 2006 

suka suka dien

Menulis….tanpa prasangka dan prahara
beberapa kali aku mencoba….
Tapi…berakhir di halaman rawa samping kamar
Motivasinya sih… jadi penulis…terbit…tak lekang waktu
Ternyata…hanya dalam konsepsi tanpa realisasi
hasilnya…sumber bahan celaan si monyet cinta…
Sewaktu memegang pena…raga pernah berpikir…
seperti Shidney Sheldon kalee…tak beberapa menit…
sadar imaji hanya standar…ganti lagi jadi Papa T.Bob...eh sama aja
Musimnya anak kampus…coba nulis ala supernova…zaman …sampe bumi manusia
tapi…tetep…yang jadi cuman judul…
Mencoba-coba meditasi…penapun bergerak gaya albert camus…
lama ditunggu yang ada…tulisan kesunyian alias kertas putih…
Pusiiiiiinngggg….kaya peggi melati sukma
dan akhirnya semua “kada manuntung”(bhs. banjar)
Sekarang…aku memberanikan diri…
Mencoba dan terus mencoba membawa laskar sendiri
….menelanjangi diri…
Suka-suka dien…namun bukan berarti autisme…
I just want to back free…free from eforia…megalomania…

mE



  • ~**dien kurtanty**~




Links





suit...suit... :)

    by wdcreezz.com

    Name

    Email/URL

    Message