Friday, April 28, 2006 

dongeng sebelum tidur

Hari itu pukul 11 malam…
Siap-siap tidur…teman malah ngajak curhat…
Beberapa hari yang lalu terjadi pertengkaran lucu…
Lucu karna yang bertengkar adalah orang disebelah rumah…
Karna rumah ini hanya berbatas triplek…
Karna temanku ternyata serius nguping…
Lucu juga karna yang bertengkar adalah suami istri…
Istri yang protes karna suami sibuk nyari surga di akhirat…
Yang siang dan malam banting tulang hidupin keluarga…
Suami yang slalu cuap-cuap ngakunya demi kebaikan…
Yang mungkin hanya alasan atas kemalasannya…
Lucu…karna istrinya berkata…
“mana surgamu yang bisa bikin kita hidup sekarang”
Lucu…karna suami menjawab…
“di dunia memang kau yang memberiku nafkah…
tapi..nanti diakhirat aku akan memberimu makan disurga…”
Weleh…weleh…aku dan temanku tertawa-tawa…
sepertinya dia sudah memesan surga kamar VIP…
Bagaimana ya kalo tuhan sedang pengen usil…
untuk merombak surga dan neraka…
hingga akhirat tak kunjung ada….
He…he…he…

 

terima kasih

Bila bibir harus berucap…
maka aku ingin mengucapkan terima kasih…
pada dia yang membuatku ada dan tiada…
pada matahari yang menghiasiku dengan cahayanya…
pada bulan yang memberi suasana romantis dalam hati…
pada bumi yang menanggung keberadaanku…
pada langit yang menaungiku…
pada pohon yang membagi oksigennya…
pada tikus-tikus yang menyebarkan sakitnya…
pada sejarah yang menjadi guru dalam perjalananku…
Dan bila sampai kini aku masih bertahan…
Jangan pernah lelah menyertaiku hingga …
Aku kembali pada penyatuan yang sesungguhnya

 

pagi yang indah

Hey…hey…
Betapa nikmatnya lukisan pagi
Terasa kini kuasamu hadir debarkan hati
Tlah kau yakinkan diri akan cintamu
Kurasakan pesona membelai seiring semilir angin

Seangung-agungnya cintamu takkan berbatas
Di dalam sukmaku menyisakan rindu
Dan ketika hati ingin menyepi sendiri
Kau hadirkan warna-warna dalam hidupku
Kau ijinkan aku merasakan kesungguhan hati
Sedalam-dalamnya cintamu, memberiku keyakinan

 

fisiologi cinta

Aku bersembunyi dibalik tirai, setiap ada kamu
tak tahu mengapa nadi ini menjadi takhikardi
Mungkin tatap matamu adalah busung panah
yang melesat cepat, tepat di pacemaker jantungku
Darahku segera mengalir keseluruh tubuh
otakku menjadi hangat
reflekspun menggiringku kearahmu saat dekat
jarak membentangkan rindu dan keinginan bertemu
Bila kau tak mengerti apa yang terjadi
dan menyusuri liku hidupmu
kau pergi meninggalkan aku
apakah cinta harus berakhir disini??

Saturday, April 22, 2006 

raga tak bersambut

Bila matahari terbit kembali…
Apakah kau akan menungguku di titik ini??
Mungkinkah kaukan menyapaku
dan tetap merasakan getaran yang pernah ada
Bila harapan dan kenyataan tidak berjodoh
Haruskah cinta menjadi benci???
Tiada lagi yang dapat kubuat
untuk yakinkanmu tentang cinta yang sesungguhnya
tentang nikmatnya mencintai…
Saat raga tak jua bersambut…
Kirani hati ingin kau takkan padam
Laksana Sang Pencinta yang menebarkan aromaNya

 

putri mimpi

Detik demi detik terus berlari
Detik berganti menit berganti jam berputar 3600
Waktu bagai pedang tajam yang menggiring pada kematian
Semua pasti akan musnah, mungkin terlupakan
Hanya mimpi yang mengalami reinkarnasi
Mimpi seorang bunda fatimah ….
Mimpi seorang bunda teresa…
Mimpiku untuk mengarungi samudraNya…

 

namanya sara

Tadi subuh pulang dari rumah sakit pukul 1
Pagi-pagi harus bangun untuk bertemu dengan anak pesisir
Mereka menyapaku ramah…bergelanyut manja mencari perhatian
Namun, satu orang menatapku sinis…
Sinar matanya tajam menembus relung hati…
Ingin bertanya siapa namanya…dia hanya diam
Curi…curi-curi pandang….
hanya itu yang kami lakukan sepanjang keberadaanku
dia berteriak-teriak dan mencoba membuat keramaian…
“siapa namaya??”
tanyaku pada teman yang telah dekat padanya
“Namanya Sara”
Aneh caranya ingin berkenalan denganku…
Dia adalah sara yang mendapat perlakukan sangar abis
dari keluarga yang dia cintai…
yang sangat kecil untuk membedakan baik buruk…
siapa yang bersalah???
Disini hanya ada sampah….
dengan bangunan 3x3 berisi 6 orang…
ada kasur berlapis kutu busuk…
berbicara menggunakan cambuk dan rotan, kekuatan 1000 Joule …
tapi…tidak ada air mata disini…
mungkin sudah lama mengering…
Duhai sara sayang….jika masih ada ruang untuk kasih…
Kami mencoba bersabar mengenalkannya padamu…
karna cinta ini milik kita, kata om iwan

 

cinta gila

Matahari semakin tinggi, sinarnya membakar
Berdua kita memberikan kesejukan
Bulan malu-malu, malam semakin gelap
Berdua kita menerangi taman di sudut hati
Suasana tak terbayang romantis
Kita terus bercinta dalam empat musim
Takkan ku biarkan bayangmu menjauhi tubuh ini
Saat kau mengajakku beranjak pergi
Meninggalkan kesombongan dan kebathilan hati
Tanpa mengikrarkan janji-janji
Dunia terasa indah bagai sekuntum mawar
Aku bukanlah milikmu, dirimu bukanlah milikku
Namun… aku adalah kita

mE



  • ~**dien kurtanty**~




Links





suit...suit... :)

    by wdcreezz.com

    Name

    Email/URL

    Message